Untuk mencetak para qori' dan qoriah terbaik di kabupaten Boyolali maka Kantor Kementerian Agama kabupaten Boyolali mengadakan Pembinaan Pelatih dan calon Dewan Hakim Tilawatil Qur'an pada hari Senin, 30 November 2015 di Kedai Padmo Mojosongo.
Kenapa mencetak qori' qori'ah terbaik yang diundang para pelatih dan calon dewan hakim? Karena jika pelatih dan calon hakim baik maka akan tercetak para qori' dan qori'ah yang baik dan berkualitas. Para pelatih dibekali ilmu-ilmu qori'ah dan para hakim dibekali ilmu manajemen perhakiman.
Drs. H. Mualim M.PdI kasi Bimas Islam sekaligus panitia pembinaan dalam sambutannya mengatakan bahwa pembinaan ini mempunyai tujuan agar para pelatih, pembina tilawah juga calon dewan hakim mempunyai persepsi ilmu dan penilaian yang sama dan bisa obyektif ketika ada MTQ di semua tingkatan.
Sebagai narasumber dalam pembinaan ini adalah Drs. H. Asikin. M. Ag yang menjadi dewan hakim LPTQ Provinsi Jawa Tengah dan juga menjabat sebagai Kasubag TU di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali.
Pokjaluh Kabupaten Boyolali berpose didepan kantor Kemenag
Bekerja profesional mengabdi kepada masyarakat
Pertemuan Ustadz-ustadzah MADIN
Pak Masud, S.Ag menyampaikan pertanyaan kepada narasumber
Seminar ESQ
Berpose bersama Narasumber Seminar ESQ
Pelantikan Pokjaluh dan FKPAI
Pelantikan Pengurus Pokjaluh dan Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam Kabupaten Boyolali oleh Kepala Kankemanag Kabupaten Boyolali
Anjangsana Keluarga POKJALUH
Untuk menjalin keakraban antara keluarga penyuluh mengadakan anjangsana setiap tahunnya.
Minggu, 29 November 2015
Kemenag Kab. Boyolali Adakan Pembinaan Pelatih dan Calon Dewan Hakim Tilawah
Rabu, 25 November 2015
Rapat koordinasi Dengan Tokoh Agama Kankemenag Kab. Boyolali
Untuk mengetahui informasi-informasi keagamaan di masyarakat terutama masalah gerakan radikalisme , Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali mengadakan Rapat koordinasi dengan para tokoh agama pada hari Kamis, 26 November 2015 di Kedai Padmo Mojosongo Boyolali.
Acara ini dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari penyuluh agama fungsional dan tokoh masyarakat. Dalam sambutannya Kepala Kankemenag Kab. Boyolali Drs. H. Saerozi M.Si mengharapkan adanya pertemuan antara penyuluh pns dengan non pns atau tokoh agama minimal setahun sekali untuk menyampaikan informasi-informasi yang terjadi di masyarakat. Sebab penyuluh maupun tokoh agama menjadi corong agama di masyarakat. Selain itu, Penyuluh maupun tokoh agama diharapkan menguasai teknologi informasi supaya cepat dalam menerima atau mendapat informasi.
Kankemenag mengungkapkan kekhawatiran terhadap moralitas remaja zaman sekarang terutama di daerah Boyolali dan ini menjadi tugas penyuluh dan tokoh agama. Juga para tokoh agama diharapkan bisa menangkal gerakan-gerakan radikalisme.
Kasi Bimas Islam Drs. H. Mualim, M.Pd.I mengharapkan penyuluh dan tokoh agama menjadi pemersatu perbedaan yang terjadi di masyarakat .