Selasa, 04 Oktober 2016

MAJELIS TAKLIM WIRAUSAHA ( MTW ) AL-JIHAD KEMBANG KUNING CEPOGO



Tantangan dakwah Islam semakin hari semakin kompleks, selain dituntut untuk memberi jawaban atas masalah-masalah domestik ajaran Islam, juga ditantang untuk memberikan solusi atas beragam persoalan yang mengemuka akibat pola kehidupan yang saling terhubung satu sama lain. Saat ini telah terjadi multi krisis di masyarakat kita, dari krisis akhlak sampai krisi ekonomi, yang dapat mengakibatkan kemerosotan moral dan dikalangan anak bangsa hingga terjadinya berbagai macam tindak kriminal. Sungguh membuat miris dan prihatin. Hal ini tentu bertolak belakang dengan ajaran keagamaan yang mengajarkan perdamaian dan kasih sayang antar manusia. Namun tidak kita pungkiri banyak factor yang melatarbelakangi krisis tersebut, terutama factor ekonomi sebagai factor utama penopang roda kehidupan manusia.

Dalam sudut pandang Islam, hal pertama yang harus kita perhatikan terhadap apapun dampak krisis global adalah Allah itu bersifat ar-Razzaq yaitu yang Maha Menyediakan rezeki. Dialah yang menyebabkan harta kekayaan bertambah atau berkurang. Maka sebagai penyuluh perlu mengoptimalkan tugas pokok dan fungsinya membangun mental spiritual dan pemberdayaan ekonomi umat dengan bahasa agama melalui kelompok binaan salah satunya majelis taklim.

Majlis ta’lim sebagai pintu gerbang pendidikan Islam mau tidak mau harus menghadapi permasalahan yang muncul akibat dari multi krisis, dan dampak globalisasi. Majlis Ta’lim dituntut untuk terus dapat meningkatkan kualitas dirinya agar dapat berperan lebih besar dalam menjembatani kesenjangan yang terjadi antara kondisi nyata umat Islam dengan perkembangan dunia yang semakin maju serta menjadi agen perubahan (agent of change), membawa umat Islam menuju kondisi yang lebih maju sesuai dengan tujuan da’wah yaitu untuk mencapai masyarakat khairu ummah.

Berawal dari kegelisahan atas problematika umat khususnya bidang ekonomi dan keinginan untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di desa Kembang Kuning khususnya, maka pada tanggal 2  Februari 2011 dibentuklah   Majelis Taklim Wirausaha (MTW) Al-Jihad Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah dibawah binaan Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Cepogo, Drs. Farid Ma'ruf.


Dengan mengkombinasikan metode dakwah dan wirausaha yang bergerak di bidang usaha pembuatan alat rumah tangga. Diharapkan MTW AL-Jihad menjadi solusi atas permasalahan ekonomi jamaahnya, sehingga bukan hanya peningkatan keimanan dan ketaqwaan jamaahnya tetapi Majelis Taklim ini juga mampu meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarganya.

Majelis Taklim terdiri dari dua akar kata bahasa Arab majlis   yang berarti tempat duduk sedangkan ta’lim berarti pengajaran. Maka secara istilah majelis taklim adalah tempat berkumpulnya orang untuk menuntut ilmu ( khususnya ilmu agama ) yang bersifat nonformal jika dilihat dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia.

Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani. Usaha berarti perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri untuk menentukan cara produksi produk baru, memasarkan serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.

Adapun yang dimaksud dengan majlis taklim wirausaha adalah majlis taklim yang berupaya untuk memberdayakan anggota/jamaahnya dalam bidang ekonomi. Atau singkatnya mengkombinasikan, memadukan antara dakwah dan wirausaha.

Untuk Majlis Taklim Al jIhad Kembang Kuning Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali jamaahnya berprofesi sebagai pengrajin alat rumah tangga. Sehingga Majlis Taklim ini mempunyai visi dan misi meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat, meningkatkan modal usaha dan mengembangkan area pemasaran, menfasilitasi terciptanya jejaring umat juga tentunya meningkatkan pengetahuan keagamaan jamaah.

Adapun kendala yang dihadapi para jamaah dalam mengembangkan usahanya antara lain:
a.       Minimnya produk yang dihasilkan karena alat produksi yang masih menggunakan cara tradisional.
b.      Faktor letak geografis pegunungan jalan yang terjal dan berliku dan jarak ke kota yang lumayan jauh sehingga area pemasaran terbatas .hal ini mempengaruhi hasil penjualan yang sedikit.
c.      Faktor modal / dana yang masih dari minim karena belum ada kerjasama dengan pihak bank atau koperasi sebagai pembantu permasalahan pendanaan, masih tergantung dari kondisi kantong sendiri sehingga pembelian bahan baku juga masih minim dan hal ini mempengaruhi jumlah produksi.

         Dengan terbentuknya Majlis Taklim Wirausaha Al-Jihad Kembangkuning Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, telah diperoleh keberhasilan antara lain :

a.       Terbentuknya wadah untuk peningkatan pemahaman agama.
b.      Tali silaturohmi atau komunikasi sesama pengrajin lebih terjaga.
     c.    Sarana untuk tukar pengalaman dalam pengembangan usaha.





AGENDA KEGIATAN MTW AL – JIHAD
NO
ACARA
NARASI
WAKTU
( menit )
Petugas
1
Pembukaan
Baca salam, membaca syahadat, fatihah
5
MC
2
Zikir dan tahlil
Tawassul, Fatihah, kalimah toyyibah dan doa
20
Petugas
3
 Materi
Isian materi tentang keagamaan
30
Penyuluh
4
Tukar pengalaman
Tukar pengalaman tentang peningkatan kewirausahaan
30
Ketua Kelompok
5
Penutup
Penentuan waktu dan tempat kegiatan
5
MC




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.