Kamis, 26 Maret 2015

MENGGAPAI HIDUP YANG BARAKAH


Oleh Muchlis, S.Ag
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Simo

I. Semua Nikmat Pemberian Allah SWT Menjadi Barakah
Dalam hidup, bagi orang beriman hidup yang berkah menjadi cita-cita atau harapannya. Berkah adalah ziyadatul khoir, bertambahnya kebaikan atas segala nikmat yang dikaruniakan oleh Allah SWT kepada kita.
Berkah berasal dari kata اَلْبِرْكَة Al Birkah yang secara bahasa bermakna مَجْمَعُ الْمَاء  tempat tergenangnya air (kolam air). Kolam yang merupakan tempat tergenangnya air merupakan tempat yang luas, airnya banyak dan tetap.
Jadi اَلْبَرَكَة Al Barakah (keberkahan) adalah kebaikan yang banyak dan tetap pada sesuatu dan bersifat terus-menerus.
Kita memohon kepada Allah agar memberikan kebaikan yang banyak dan berlimpah, dalam nikmat yang telah Dia berikan kepada kita. Karena sedikit yang berkah, jauh lebih baik dari pada banyak, namun tidak berkah.
وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا اَعْطَيتَ
Berkahilah untukku terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadaku
Ketika diberi umur , umur yang barokah. Artinya semakin tambah umur semakin tambah kebaikan kita . Bahwa hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin maka dialah orang yang beruntung. Siapa yang hari ini sama dengan kemarin maka dia orang yang rugi. Dan siapa yang hari ini lebih jelek dari kemarin maka dia orang yang celaka.
Ketika diberi harta maka harapan kita adalah harta yang barakah. Sebagaimana doa yang sering kita ucapkan ketika berdoa
 وَ بَرَكَةَ فِى رِزقي
Artinya harta kekayaan yang dimiliki bisa sebagai sarana untuk beribadah dan sebagai ladang amal. Rejeki yang diberikan oleh Allah swt kita terima dan kita syukuri. Dengan demikian hati akan menjadi tentram. Harta yang telah diberikan Allah swt sebagian kita gunakan untuk  infak atau sodakok. Bila telah mencapai nisab dan haul ditunaikan zakatnya.
Bukan sebaliknya harta menjadikan kita repot dalam beribadah. Ketika seseorang tidak diberkahi hartanya, dia tidak bisa mendapatkan banyak kebaikan dan manfaat dari hartanya. Kita jumpai ada orang yang hartanya banyak, namun dia terjerat kasus hukum, tidak bahagia bersama keluarga, selalu merasa kurang, habis di tangan anaknya, habis hanya untuk jajan dan jajan.
Merasa berat untuk  zakat, infak atau sodakoh. Pada hal dalam setiap harta yang diberikan oleh Allah swt ada hak yang harus diinfakkan. Itu contoh harta yang tidak berkah.
Demikian pula orang yang tidak diberkahi ilmunya. Sekalipun ilmunya banyak, dia tetap saja seperti orang bodoh. Tidak ada pengaruh ilmu yang dia pelajari. Beberapa kiyai yang sudah mengkhatamkan berbagai buku, namun akhlaknya, ibadahnya, kepribadiannya, tidak jauh berbeda dengan preman.
Ketika di karuniai anak, anak yang  berkah yang bisa menjadi penyejuk mata ketika dipandang.  Anak yang berakhlak mulia, hormat dan berbakti kepada kedua orang tua,  dan menyayangi kepada sesama. Sopan dan santun dalam bertutur kata maupun dalam bertingkah laku. Ringkasnya menjadi anak salih yang menjadi harapan orang tua.
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا ٧٤ [سورة الفرقان,٧٤]
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Al Furqon 74)
atau

Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. (QS Ibrahim 40)

Ketika punya rumah , rumah yang barokah. Artinya rumah kita adalah sebagai tempat yang paling nyaman, menentramkan dan kita merasa tenang ketika kita di dalamnya. Rumahku adalah surgaku. Maka doa kita adalah  
وَقُل رَّبِّ أَنزِلۡنِي مُنزَلٗا مُّبَارَكٗا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡمُنزِلِينَ ٢٩ [سورة المؤمنون,٢٩]
   Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah Sebaik-baik yang memberi tempat."  (QS Al Mukminun 29)

Pada  peristiwa penting dalam  sejarah hidup manusia, seperti ketika lahir dan nikah kita  diajarkan mendoakan agar Allah memberikan barokah kepada orang baru melahirkan atau melangsungkan walimatul ursy pernikahan .
1. Ketika baru lahir
Ketika ada sanak saudara yang dianugerahi melahirkan anak, Ibnu Qoyyim al Jauziyyah dalam kitab Al Ausath mengajarkan doa yang maksudnya agar anak yang baru melahirkan dan orang tuanya mendapatkan barakah.
Dari Hasan Al-Bashri rahimahullah, bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Bagaimana cara saya mengucapkan ucapan selamat (kelahiran)?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah olehmu,
جَعَلَ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
 “Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi atasmu dan atas umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam (Atsar ini hasan, dikeluarkan oleh Imam Thabrani).”
Selain dari ucapan tersebut, ada ucapan lainnya yang shahih,
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ. وَيَرُدُّ عَلَيْهِ الْمُهَنَّأُ فَيَقُوْلُ: بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللهُ مِثْلَهُ، وَأَجْزَلَ ثَوَابَكَ
 “Semoga Allah memberkahimu dalam anak yang diberikan kepadamu. Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta kamu dikaruniai kebaikannya.
Sedang orang yang diberi ucapan selamat membalas dengan mengucapkan:
 “Semoga Allah juga memberkahimu dan melimpahkan kebahagiaan untukmu. Semoga Allah membalasmu dengan sebaik-baik balasan, mengaruniakan kepadamu sepertinya dan melipat gandakan pahalamu.”
[Lihat Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 349, dan Shahih Al-Adzkar lin Nawawi, oleh Salim Al-Hilali 2/713

2. Nikah
Ketika menghadiri walimatul ursy, kita mendoakan mempelai
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَ كُمَا فِى خَيْرٍ
Semoga Allah memberikan barakah kepada mu (diwaktu senang) dan semoga Allah memberkahi kamu (diwaktu susah) mengumpulan kalian berdua dalam kebaikan.”
Ketika kita menghadiri walimah bukan sekedar yang penting datang dan membawa amplop atau hadiah, ikut makan dari hidangan yang disediakan dan mengucapkan selamat, tetapi lebih dari itu kita harus mendoakan yang punya hajat agar senantiasa diberikan barakah dalam hidupnya, sebagaimana yang dituntunka oleh tauladan kita Nabi Muhammad saw.

II. Kunci Hidup Barakah Adalah Taqwa   
Allah SWT telah memberi petunjuk kepada manusia bagaimana cara untuk menggapai hidup barakah, misalnya dalam QS Al A’rof 7 : 96

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS al a’raf 96 )

Penduduk negeri merupakan kumpulan dari individu-individu. Untuk mewujudkan penduduk negeri yang beriman dan bertaqwa harus dimulai individu-individu, termasuk mulai dari diri pribadi kita masing-masing. Kemudian keluarga, masyarakat dan seterusnya.

III. Menggapai Hidup Barakah Dalam Keseharian
Taqwa dapat dimulai dari hal-hal kecil dalam keseharian hidup kita. Maka untuk menggapai hidup yang barakah juga dapat kita mulai dari hal-hal kecil dalam keseharian kita. Antara lain adalah :
1.      Mengucapkan Bismillah ketika memulai aktivitas
Dalam semua aktivitas hendaklah dimulai dengan membaca bismillah. Dengan bismillah berarti kita telah menyandarkan segala urusan atau aktivitas kita kepada Allah SWT. Dengan demikian segala aktivitas akan bernilai ibadah.
كُلُّ اَمْرٍ ذِى بَالٍ لَا يُبْدَأُ فيْهِ بِبِسْمِ اللهِ الرحمن الرحيم فَهُوَ اَقْطَعٌ اَىْ نَاقِصٌ غَيْرُ تَامٍ فَيَكُوْنُ قَلِيْلُ اْلبَرَكَةِ
Setiap amal yang mempunyai nilai kebagusan yang tidak dimulai dengan membaca Bismillahirrohmanirrohim, maka terputus. Artinya berkurang, tidak bisa sempurna, sedikit barakahnya.”
2.      Mengucapkan salam ketika masuk rumah
Firman Allah swt :
فَإِذَا دَخَلۡتُم بُيُوتٗا فَسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ تَحِيَّةٗ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُبَٰرَكَةٗ طَيِّبَةٗۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ ٦١ [سورة النّور,٦١]
Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. ( QS Annur 61)

Sabda Rasulullah saw :
وعن أنس رضي الله عنه قال : قال لي رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم « يابُنَّي ، إذا دَخَلْتَ عَلى أهْلِكَ فَسَلِّمْ يَكُنْ بَركةً عَلَيْكَ وَعَلَى أهلِ بَيْتِكَ »
Dari Anas ra. Telah berkata : Rasulullah Sallallahu’ alaihi wa sallam telah bersabda kepada saya, “Wahai anakku ketika kamu bertemu dengan keluargamu maka ucpkanlah salam, niscaya berkah akan dilimpahkan kepadamu dan keluargamu.”

Mengucapkan salam ketika bertemu teman, saudara hal sudah menjadi kebiasaan kita. Begitu pula ketika mau masuk kerumah orang lain. Atau bahkan ketika masuk rumah sendiri dan dirumah ada orang atau anggota keluarga kita. Tapi kalau rumah kita kosong apakah kita juga sudah terbiasa mengucapkan salam?

3.      Menghabiskan makanan yang dimakan
Selain senantiasa membaca doa ketika mau makan, hal kecil yang perlu diperhatikan adalah menghabiskan makanan yang dimakan. Karena kita tidak tau  bagian mana barakah yang ada dalam makanan itu.
Bukanlah kita semua bekerja banting tulang, dari pagi hingga malam adalah untuk makan? Tapi setelah ada makanan kita sia-siakan

4.      Berjamaah
اِنَّ الْبَرَكَةَ مَعَ الْجَمَا عَةَ
Sesungguhnya barakah itu beserta jamaah.
Dalam ibadah misalnya shalat jamaah dapat keuatamaan 27 kali dibanding shalat sendirian.
Hendaknya makan bersama-sama dengan orang lain, baik tamu, keluarga, kerabat, anak-anak atau pembantu. Sebagaimana hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

اِجْتَمِعُوْا عَلَى طَعاَمِكُمْ يُبَارِكْ لَكُمْ فِيْهِ.

Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” [HR. Abu Dawud no. 3764, hasan. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 664]

Dalam muamalah misalnya membangun jalan bila dilaksanakan dengan gotong royong akan lebih ringan dibandingkan dilaksnakan oleh satu orang. Makan bersama-sama akan lebih nikmat dibandingkan makan sendirian.

5.      Membaca Al Quran
Al Quran adalah kalamullah yang penuh berkah. Sudah semestinya orang yang senantiasa membaca nya akan senantiasa mendapatkan barakah dari Allah SWT dalam hidupnya, bahkan sampai hari kiamat kelak akan mendapat syafaatnya.
  
dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. Al an’am 155


Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. ( QS Shad 29 )

6.      Berdoa mohon keberkahan
"اللهم بارك امتي في بكورها"
"Ya Allah, berkahilah umatku yang (bersemangat ) di pagi harinya." (HR. Abu Daud).
Demikian semoga bermanfaat. Selamat menggapai hidup yang barakah. Wallahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.